Banjir Rob Kota Tegal Rendam Pemukiman Hingga 8 Jam, 80 Hektare Tambak Warga Rusak

Radarcbs.com - Banjir rob landa wilayah pesisir Kota Tegal. Hingga Minggu, 21 September 2025, banjir akibar pasang air laut itu, masih merendam pemukiman warga.
Banjir rob di Kota Tegal terjadi sejak beberapa hari terakhir ini. Kondisi terparah terjadi pada Sabtu, 20 September 2025 lalu.
Wilayah terdampak banjir rob di Kota Tegal antara lain, Kelurahan Panggung, Tegalsari, Mintaragen, serta Muarareja.
Salah satu titik yang paling parah terdampak banjir rob, adalah RW 3 Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Rob mulai memasuki kawasan pemukiman warga sejak pagi dan baru benar-benar surut sekitar 8 jam kemudian. Jalan-jalan kampung tergenang air setinggi dua puluh hingga tiga puluh sentimeter, membuat aktivitas warga terganggu.
Tidak hanya itu, banjir rob juga menyebabkan kerusakan pada tambak-tambak yang ada di RW 3 Kelurahan Muarareja, mulai dari ikan yang lepas hingga kerusakan infrastruktur seperti pematang dan saluran air.
Terhitung ada sekitar 60 hingga 80 hektare tambak terdampak. Akibatnya, para petani tambak mengalami kerugian yang tidak sedikit, terutama mereka yang tengah memasuki masa panen.
Meski menjadi masalah laten yang tak jua dapat diatasi, warga RW 3 Kelurahan Muarareja tiada henti-hentinya berharap kepada Pemerintah Daerah.
Karena hanya itu yang sekarang bisa mereka lakukan, setelah berbagai usaha swadaya dilakukan.
Seperti harapan Dasuri, salah satu warga RW 3 Kelurahan Muareja yang hampir separuh abad hidupnya terus menyaksikan banjir rob terjadi di tempat tinggalnya.
“Sebagai warga saya berharap ada solusi dari Pemerintah,” tutur Dasuri.
Ketua RW 3 Kelurahan Muarareja Nurochim mengamini. Menurutnya, rob kembali melanda wilayahnya beberapa hari belakangan ini.
Salah satu yang terbesar terjadi pada Sabtu (20/9/2025). Air merendam 5 RT sejak pukul tujuh pagi dan surut jam tiga sore harinya.
Warga meminta ada perhatian dari Pemerintah Daerah, baik melakukan peninggian jalan, perbaikan pintu air, maupun pengerukan sungai.
“Sejauh ini belum ada penanganan khusus,” sebut Nurochim.
Kelurahan Muarareja menjadi satu dari tempat wilayah di Kota Tegal yang rawan rob, selain Kelurahan Tegalsari, Mintaragen, dan Panggung.
Luasan daerah terdampak di Kelurahan Muarareja sesuai pemetaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, seluas 47,48 hektare. Sementara di Tegalsari 31,60 hektare dan di Panggung 5,75 hektare.
Sedikitnya ada dua penyebab rob terjadi di Kota Tegal. Yakni kondisi saluran drainase tidak memenuhi kapasitas debit saluran. Sehingga tidak mampu menerima debit aliran dan melimpas mengganaing daerah sekitar.
Kedua, topografi yang relatif datar sehingga aliran air secara gravitasi sulit mengalir ke laut. (*)