Eksistensi Perpusda Kota Tegal Ditengah Gempuran Teknologi Digital

Radarcbs.com - Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Tegal, merupakan salah satu perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap. Lantas bagaimana eksistensinya ditengah gempuran teknologi digital sekarang ini.
Ternyata kebaradaan Perpusda yang namanya diambil dari nama Wali Kota Tegal era pendudukan Jepang, Mr Besar Martokoesoemo ini masih menjadi jujukan masyarakat.
Hal itu terbukti dari jumlah pengunjung yang datang ke Perpusda yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Tegal itu, lebih dari ratusan setiap harinya.
Tahun 2025, hingga bulan Agustus lalu, tercatat 12.859 orang telah berkunjung ke perpustakaan bertepat persis di sebelah timur Balai Kota Tegal itu.
Tidak hanya warga Kota Tegal, Perpusda Mr Besar Martokoesoemo juga menjadi tujuan warga luar kota.
Salah satunya, Tika Novitasari (21), earga Desa Warureja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Dia rutin berkunjung ke Perpusda Mr Besar Martokoesoemo.
Dalam sepekan dia bisa dua atau tiga kali berkunjung. Novita yang sedang menjalani kuliah sambil bekerja ini mengaku merasa nyaman membaca buku di Perpusda Mr Besar Martokoesoemo. Koleksi buku serta fasilitasnya dinilainya juga cukup lengkap.
“Biasanya saya ke sini untuk membaca novel atau buku-buku self improvement,” tutur Novita, saat ditemui di sela-sela membaca novel berjudul Coba Tunjuk Satu Bintang karya Sefryana Khairil di Perpusda Mr Besar Martokoesoemo.
Novita mengaku sudah sekitar satu tahun bolak-balik ke Perpusda meski lokasinya cukup jauh dari rumahnya yang berada di ujung timur Kabupaten Tegal.
Di seberang meja Novita, seorang pengunjung tengah membaca buku The Art of Listening karya Erich Fromm. Sama seperti Novita, Lulu Rohayatul Aisyik (24), juga mengaku suka membaca novel.
Dia rutin berkunjung ke Perpusda Mr Besar Martokoesoemo, dua atau tiga kali dalam seminggu, karena kecintaannya terhadap membaca buku.
Lulu menyebut fasilitas perpustakaan sudah cukup baik untuk menunjang kegiatan membaca.
Kunjungan Perpusda Kota Tegal
Berdasarkan data Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal yang dikantongi Radar Tegal, tingkat kunjungan tertinggi di Perpusda Mr Besar Martokoesoemo sepanjang 2025 terjadi pada Agustus, yakni 3.635 orang.
Sedang yang terendah pada Maret dan April, 135 dan 320 orang. Sebab, saat itu Perpusda sedang menjalani masa stock opname, sehingga pelayanan dibatasi hanya pengembalian buku.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Andri Yudi Setiawan melalui Sekretaris Nuryani menyebut, Perpusda Mr Besar Martokoesoemo memiliki koleksi 55.000 eksemplar buku untuk semua kategori.
Per hari ini, Perpusda telah mempunyai 12.000 anggota, tidak hanya warga Kota Tegal, melainkan juga luar kota.
“Kami juga menerima kunjungan dari luar kota. Seperti kemarin, dari SMK Muhammadiyah Adiwerna,” sebut Nuryani.
Tahun ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan melakukan pengadaan 450 eksemplar buku. Meski anggaran terbatas, upaya meningkatkan layanan dan kenyamanan pengunjung terus dilakukan.
Dinas sedang mengusulkan bantuan bahan bacaan bermutu kepada Perpusnas RI untuk minimal 25 titik, setelah sebelumnya sembilan kelurahan, lima rumah ibadah, dan enam taman baca masyarakat telah mendapat bantuan.
Demikian eksistensi Perpusda Mr Besar Martokoesoemo Kota Tegal di era digitalisasi. Tetap jadi jujukan waga dalam dan luar kota dengan jumlah koleksi buku mencapai 55.000 eksemplar. (*)