ANEH! Wajah Perempuan di Pemalang Ini Penuh Jaringan Seperti Akar

Radarcbs.com - Peristiwa aneh terjadi di Kota Ikhlas. Wajah seorang perempuan di Pemalang ini dipenuhi jaringan seperti akar.
Perempuan dengan wajah dipenuhi jaringan seperti akar itu merupakan warga Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Diketahui, warga yang bermukim di lingkungan di RT 004 RW 003 tersebut, bernama Kholipah.
Keanehan yang terjadi pada Kholipah ternyata dialami sejak lahir. Sejak keluar dari rahim ibunya, Kholipah menjalani hidup jauh dari kata biasa.
Wajahnya ditumbuhi semacam jaringan menyerupai akar yang menjadikan penampilannya berbeda dengan orang pada umumnya. Hal inipun sering kali mengundang simpati dari siapapun yang memandang.
Menurut Kepala Desa Pegundan, Sutrisno, penyakit yang diderita Kholipah telah ada sejak hari pertama lahir.
"Sudah tumbuh akar di badan," terang Sutrisno melalui pesan WhatsApp, Minggu 29 Juni 2025, sebagaimana dikutip dari radartegal.com.
Lebih lanjut Sutrisno mengungkapkan, sejumlah pihak, termasuk pemerintah desa, telah berupaya menjangkau harapan dengan tangan penuh kepedulian.
Berbagai pengobatan juga telah dijalani, termasuk operasi besar di RS Kariadi Semarang selama dua tahun, dari 2016 hingga 2017.
Bantuan datang silih berganti, bahkan ada seorang dermawan dari Jakarta yang siap menanggung seluruh biaya hingga Kholipah pulih total.
Kholipah pun sempat menjalani pengobatan. Namun, takdir seolah berkata lain, Kholipah memutuskan untuk menghentikan pengobatannya.
"Seiring perjalanan waktu, pasien sudah tidak mau berobat ke Semarang," ujarnya dengan penuh rasa prihatin.
Alasan dibalik keputusan itu Kholipah tak pernah menjelaskan secara gamblang. Apakah lelah yang menumpuk, trauma berkepanjangan, atau keinginan untuk pasrah kepada yang maha kuasa?
"Kholipah sendiri tidak pernah memberikan alasan kenapa menghentikan pengobatannya," kata Sutrisno.
Jaringan seperti akar di wajah
Sementara itu, dikutip dari sejumlah sumber menyebut, jaringan seperti akar di wajah yang tampak jelas, terutama jika berwarna merah, ungu, atau biru, kemungkinan besar adalah spider veins atau telangiektasia.
Kondisi ini terjadi karena pelebaran pembuluh darah kecil (venula) di bawah kulit, yang membuatnya tampak seperti jaring laba-laba atau cabang pohon.
Penyebab
Paparan matahari berlebihan
Sinar UV dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan pelebaran.
Faktor genetik
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap spider veins karena faktor keturunan.
Perubahan hormonal
Kehamilan atau penggunaan obat hormonal dapat memicu munculnya spider veins.
Penggunaan obat-obatan
Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan penipisan kulit dan memperjelas pembuluh darah.
Kondisi medis
Beberapa kondisi medis seperti rosacea, skleroderma, atau dermatomiositis dapat menyebabkan telangiektasia.
Usia
Seiring bertambahnya usia, kulit bisa menjadi lebih tipis dan pembuluh darah lebih terlihat.
Trauma atau cedera
Cedera pada kulit dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
Gejala
Pembuluh darah kecil yang terlihat jelas, biasanya berwarna merah, ungu, atau biru.
Tampilan seperti jaring laba-laba atau cabang pohon.
Umumnya tidak terasa sakit, tetapi beberapa orang mungkin merasa gatal atau terbakar.
Pengobatan
Perawatan kulit
Gunakan pelembab dan tabir surya secara teratur untuk melindungi kulit.
Hindari paparan matahari berlebihan
Lindungi kulit dari sinar UV dengan topi dan pakaian yang menutupi.
Konsultasikan dengan dokter
Jika spider veins mengganggu penampilan atau disertai gejala lain, dokter dapat merekomendasikan perawatan seperti:
Sclerotherapy
Injeksi bahan kimia ke pembuluh darah untuk menutupnya.
Laser therapy
Menggunakan laser untuk menghilangkan atau mengecilkan pembuluh darah.
Electrosurgery
Menggunakan arus listrik untuk menghilangkan pembuluh darah.
Perubahan gaya hidup
Beberapa perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu mencegah pembentukan spider veins baru.
Kisah Kholipah bukan sekadar cerita tentang penyakit. Ini adalah potret ketegaran seorang perempuan dalam menghadapi takdir dan pentingnya kepedulian sesama. Semoga Kholipah dan keluarganya selalu diberikan kekuatan dalam menghadapi takdir ini. (*)