Advertisement

Mengenal Sejarah Pangeran Anggawana, Putra Ki Gede Sebayu Pendiri Tegal

Minggu, 07 Juli 2024 06:00 WIB
Mengenal Sejarah Pangeran Anggawana, Putra Ki Gede Sebayu Pendiri Tegal
Aditya Saputra/Radar Tegal Grup - Sejarah Pangeran Anggawana. - source:
Advertisement

RADAR CBS - Tegal, Jawa Tengah, dikenal sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Salah satu tokoh penting dalam sejarah daerah ini adalah Pangeran Anggawana, atau juga dikenal sebagai Pangeran Hanggono, putra dari Ki Gede Sebayu, pendiri Kota Tegal. 

Pada kesempatan ini, kita akan mengunjungi makam Pangeran Anggawana dan menggali lebih dalam mengenai sejarah dan peninggalannya. Makam Pangeran Anggawana yang terletak di Tegal. 

Bersama dengan Pak Zaini, juru pelihara makam ini, kita akan menjelajahi situs sejarah yang luas dan penuh dengan cerita masa lampau. Parkirannya yang luas dan susunan bata-bata besar yang ditemukan saat pembangunan masjid di masa lalu menambah kesan historis tempat ini. 

Bata-bata ini, yang mirip dengan yang ditemukan di Candi Asu, menandakan bahwa tempat ini memiliki hubungan erat dengan sejarah masa lalu Tegal. Berikut sejarah Pengaren Anggawana yang kami kutip dari channel youtube SARKUB INDONESIA. Simak artikel berikut ini.

Sejarah singkat Pangeran Anggawana

Menurut Pak Zaini juru kunci makam, Pangeran Anggawana adalah putra dari Ki Gede Sebayu, pendiri Kota Tegal, yang memimpin pada era sekitar tahun 1600-an. Ki Gede Sebayu dikenal sebagai tokoh yang membawa kemajuan dalam bidang pertanian, perdagangan, dan bahkan ilmu perbintangan. 

Kemampuan ini dimanfaatkan untuk mengetahui cuaca dan memajukan sektor pertanian di daerah Tegal. Peninggalan seperti Bendungan Danawarih, Bendungan Pengilon, dan Kali Bebek merupakan bukti nyata kontribusi Ki Gede Sebayu dan Pangeran Anggawana dalam pengembangan pertanian di Tegal.

Pada masa kepemimpinan Pangeran Anggawana, Tegal menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan yang ramai. Banyak saudagar dari berbagai daerah datang membawa kepingan emas yang kemudian dijadikan perhiasan seperti gelang dan kalung. 

Desa Kalisoka, tempat pusat pemerintahan kala itu, dikenal mengandung emas yang melimpah, sehingga banyak orang yang mencari emas di daerah tersebut, terutama setelah hujan lebat yang mengungkapkan kandungan emas di tanah.

Tradisi ziarah

Sebagai ulama dan penyebar agama Islam, Pangeran Anggawana juga dikenal karena perannya dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah Tegal. 

Tradisi ziarah ke makam Pangeran Anggawana masih dilakukan hingga saat ini, terutama pada malam Jumat Kliwon dan hari-hari besar Islam lainnya. Banyak peziarah yang datang untuk mendoakan dan mengenang jasa-jasa beliau.

Arsitektur makam Pangeran Anggawana memiliki pengaruh dari era Mataram, dengan gerbang berbentuk bentar dan bata-bata besar yang menyerupai bangunan candi. Menurut Pak Zaini, beberapa bata besar ini mungkin berasal dari Candi Asu atau Candi lain yang berada di sekitar Tegal. 

Selain itu, makam ini juga memiliki peninggalan lain seperti batu besar yang ditemukan saat pembangunan masjid.

Di sekitar makam Pangeran Anggawana, terdapat juga makam keluarganya, termasuk istrinya yang disebut-sebut sebagai keturunan dari Prabu Siliwangi. 

Selain itu, ada juga makam para santri dan pengikut beliau yang turut serta dalam perjuangan penyebaran agama Islam dan pembangunan daerah Tegal.

Warisan sejarah

Pak Zaini sebagai juru pelihara makam memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat situs bersejarah ini. Beliau memastikan bahwa makam tetap dalam kondisi baik dan siap menerima kunjungan dari para peziarah dan peneliti sejarah. 

Melalui upaya ini, warisan sejarah Pangeran Anggawana dan kontribusinya terhadap perkembangan Tegal dapat terus dihormati dan dikenang oleh generasi mendatang.

Kesimpulan

Melalui peninggalannya, kita dapat memahami betapa besar peran Pangeran Anggawana dan Ki Gede Sebayu dalam membangun dan mengembangkan Kota atau Kabupaten Tegal. 

Semoga dengan mengenal sejarah Pengaren Anggawana ini, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar kita. Demikian informasi tentang sejarah Pengaren Anggawana. Semoga bermanfaat.(*)


BACA JUGA:
Advertisement
Editor: Adi Mulyadi
Tags:
Share: