Tahun Ini Kelurahan di Pemalang Dikucur Anggaran Rp1 Miliar
PEMALANG, radar cbs.com - Kabar gembira! Tahun 2025 ini, semua kelurahan di Kabupaten Pemalang akan dikucur anggaran Rp1 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Adanya anggaran Rp1 miliar bagi Pemerintah Kelurahan tersebut terungkap saat Komisi A DPRD Kabupaten Pemalang melakukan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Kelurahan di Kelurahan Pelutan.
Kegiatan dihadiri langsung sejumlah Anggota Komisi A, Lurah Pelutan Zulfa beserta jajarannya dan warga sebagai peserta sosialisasi. Adapaun narasumber dari Komis A, yakni Heru Kundhimiarso, Rian Kurniawan dan Nur Afna Istiqomah.
Saat menyampaikan materinya, Anggota Komisi A dari Fraksi PKB Heru Kundhimiarso menyampaikan, DRPD tidak hanya untuk menyampaikan terkait peraturan perundang-undangan dan soal anggaran saja, tapi juga sebagai penyampai aspirasi masyarakat.
Anggaran untuk Kelurahan di Pemalang
Menurutnya ada pembedaan antara desa dan kelurahan. Kundhi menyebut desa banyak mendapatkan fasilitas, antaralanin dapat ADD maupun DD, bahkan mungkin lebih banyak lagi. Sementara kelurahan, fasilitas anggarannya melekat di kecamatan.
Kundhi mencontoh Kelurahan Pelutan yang jumlah penduduknya mencapai kurang lebih 27 ribu jiwa. Kelurahan ini, kerap kali tidak mendapatkan anggaran dari pemerintah.
"Padahal Kelurahan Pelutan juga merupakan pusat kota, karena letaknya lurus dengan Pendapa Kabupaten Pemalang. Tapi malah tidak pernah mendapatkan anggaran pemerintah daerah," ungkapnya.
Namun demikian berkat upaya Komisi A DPRD dalam pembahasan dan rapat-rapat, alhasil kedepan ada perubahan. Kundhi menyebut tahun 2025 ini, kelurahan mendapatkan anggaran sebesar Rp1 miliar.
Besarnya anggaran itu untuk infrastruktur yang tidak tersentuh di dinas teknik seperti DPU-TR. Sehingga kelurahan sekarang bisa merencanakan pembangunan.
"Karena masalah kelurahan saat ini masih menjadi fokus dan keseriusan dari Komisi A DPRD Kabupaten Pemalang," tandasnya.
Beda Kelurahan dan Desa
Narasumber lain, Nur Afna Istiqomah secara detail menyampaikan perbedaan antara kelurahan dan desa sesuai peraturan perundang-undangan.
Menurutnya, kelurahan dipimipin oleh seorang Lurah beserta staf-stafnya. Sedangkan desa dipimipin oleh seorang kepala desa dan para perangkat desanya.
Adapun pengawasannya disana ada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan ada juga Lembaga Keswadayaan Masyarakat Desa (LKMD).
Berkaitan soal penganggarannya, sambung Afna, untuk desa dari Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Sedangkan untuk kelurahan penganggarannya dari pemerintah kabupaten, dimana biasanya melekat di kecamatan.
"Jadi kelurahan itu biasanya warga masyarakatnya ada di perkotaan karena dekat dengan pusat pemerintahan. Dilihat dari sisi fasilitas pelayanan biasanya lebih bagus dibandingkan dengan desa karena terletak diperkotaan dan pusat pemerintahan kabupaten," katanya.
Adapun Rian Kurniawan, sebelum menyampaikan isi materi sosialisasi, menjelaskan maksud dan tujuannya sosialisasi yang sedang dilaksanakan.
Menurutnya, tujuan sosialisasi ini, selain untuk bersilaturahmi juga untuk mendekatkan dengan konstituen,. Adapun terkait dengan materi sosialisasi yang disampaikan, Anggota Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan ini lebih banyak menyampaikan soal kondisi Kabupaten Pemalang, khususnya soal pembangunan.
Rian mengungkapkan, Kabupaten Pemalang yang wilayahnya sangat luas pembangunan infrastruktur belum seluruhnya dapat terselesaikan dengan baik.
Seperti infrastruktur jalan yang ada di Kecamatan Watukumpul dan Kecamatan Bodeh, kondisi jalannya masih banyak yang mengalami rusak.
Demikian juga di wilayah Kecamatan Ulujami. Infrastruktur jalan yang banyak mengalami kerusakan akibat rob yang hingga sekarang masih terjadi.
"Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah daerah tentunya belum mampu, karena masalah rob tersebut skalanya nasional. Sehingga berharap ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Pelutan Zulfa menyampaikan kondisi Kantor Kelurahan Pelutan yang dikelilingi sejumlah sekolah dasar (SD) sehingga selalu ramai.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan soal kondisi wilayah di Kelurahan Pelutan yang sangat padat penduduknya hingga mencapai 27 ribuan.
Dia harap melalui sosialisasi ini, warga akan lebih memahami perbedaan antara kelurahan dan desa, salah satu soal penganggarannya. (*)