SLAWI, radartegalonline– Menjadi salah satu hal yang sangat dianjurkan di bulan puasa Ramadhan, umat muslim mungkin masih ada yang belum mengetahui jam berapa waktu sahur yang tepat. Jika kamu termasuk salah satu yang belum tahu, kamu wajib menyimak artikel ini.
Karena di dalamnya akan mengulas tentang waktu sahur yang tepat sesuai Islam. Termasuk mengenai dalil-dalil yang berkaitan dengan hal tersebut.
Mengutip dari web resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam surah Al-Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman tentang sahur. Penggalan ayatnya berbunyi:
وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ
“…Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam….”
Waktu Sahur yang Tepat
1. Saat Turunnya Rahmat
Waktu sahur sendiri merupakan saat turunnya rahmat. Harapannya agar umat Islam termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senang untuk memohon ampun di waktu sahur.
Rasulullah SAW mensunahkan sahur bagi umatnya yang menjalankan ibadah puasa. Sahur ini berarti hidangan yang dimakan pada waktu dini hari atau sahr.
Waktunya dini hari yaitu setelah pertengahan malam hingga menjelang fajar. Keutamaan waktu sahur juga disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadist yang berbunyi:
إِنَّ فِينَا رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّممَ أَحَدُهُمَا يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ السُّحُورَ وَالْآخَرُ يُؤَخِّرُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ السُّحُورَ قَالَ فَقَالَتْ عَائِشَةُ أَيُّهُمَا الَّذِي يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ السُّحُورَ قَالَ ف فَقُلْتُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَتْ كَذَا كَانَ يَصْنَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Sesungguhnya di antara kami ada dua orang laki-laki dari sahabat Nabi ﷺ, salah satunya menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, sedangkan yang satunya mengakhirkan berbuka dan menyegerakan sahur.” Dia berkata, Aisyah berkata, “Siapa di antara keduanya yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur?” Dia berkata, saya berkata, “Dia adalah Abdullah.” Aisyah berkata, “Seperti itulah yang dilakukan Rasulullah ﷺ.” (HR Ahmad, No 24230)
2. Mendekati Fajar
Tidak hanya itu, Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk melaksanakan santap sahur. Sebab, di dalamnya memiliki keberkahan.
Sebagaimana hadits Rasulullah:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
“Nabi ﷺ bersabda, “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada barakah.” (HR Bukhari, No 1789)
Berkah sahur sendiri selain memberikan santapan kepada umat Islam yang bersifat materi, di dalam makanan sahur ada santapan ruhaninya.
Karenanya tidak berlebihan pula apabila Rasulullah SAW sampai memerintahkan pelaksanaan sahur. Sebab keberkahan yang ada di dalamnya sangat sayang apabila dilewatkan umat Islam.
Apalagi selama Ramadhan, Allah berjanji akan melipatgandakan pahala dan keberkahannya. Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa telah banyak ulama kalangan salaf memberikan toleransi makan sahur hingga mendekati fajar. Riwayat ini berasal dari kalangan sahabat dan tabi’in.
3. Jarak 50 Ayat dari Salat
Syekh Yusuf al-Qardhawi dalam Fiqh ash-Shiam menambahkan, tujuan dari melaksanakan sahur adalah agar orang yang berpuasa dapat melaksanakan ibadah dengan tahan dari lapar dan dahaga.
Apalagi jika waktu siang di daerah yang mereka tinggali jauh lebih lama. Hal ini sebagaimana yang riwayat Zaid bin Tsabit.
Dia berkata, “Kami bersantap sahur bersama Rasulullah kemudian kami bangun utuk salat.”
Anas bertanya kepadanya, “Berapa jarak waktu di antara keduanya?” Dia menjawab, “Sekitar (bacaan) lima puluh ayat.”
Dari sana bisa kita ketahui bahwa waktu sahur yang tepat berdekatan jaraknya dengan Salat Subuh. Demikian penjelasan mengenai kapan waktu sahur yang tepat selama Ramadhan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat. ***
