TEGAL, radartegalonline – Silicon Valley Bank merupakan bank terbesar di Amerika Serikat yang bangkrut pada 10 Maret 2023. SVB Bank yang sudah berdiri selama 40 tahun ini, mengumumkan tumbangnya hanya dalam kurun waktu 48 jam.
Kegagalam SVB Bank ini menjadi yang terbesar setelah Washington Mutual bangkrut pada 2008. Keruntuhan bank ini pastinya memicu kepanikan perusahaan modal ventura utama.
SVB Bank bangkrut karena mengalami krisis modal, selain itu kenaikan suku bunga tak terkendali The Fed (Bank sentral Amerika) selama setahun terakhir.
SVB Bank ini merupakan bank yang perusahaan startup gunakan. Lalu apa penyebab dan akibatnya SVB tumbang, simak info selengkapnya berikut ini.
Kronologi bangkrutnya SVB Bank
Bank ini tumbuh besar akibat boomingnya perusahaan statup teknologi dan lancarnya funding dari VC yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan perusahaan inipun ikut berkembang.
Silicon Valley Bank tumbuh besar karena banyaknya dana murah yang tersimpan pada mereka. Sebagian besar klien dan nasabah SVB merupakan startup yang tidak membutuhkan pinjaman.
Dalam hal ini, mereka menggunakan dana nasabah untuk membeli aset sehingga mendapatkan profit. Mayoritas aset yang SVB beli adalah mortgage bonds dan US treasuries.
Modal bisnis seperti ini dapat berjalan dengan baik apabila suku bunga rendah. Namun saat inflasi gila-gilaan aset yang mereka pegang akan turun, karena bonds atau obligasi yang baru menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Selain itu, fundraising (menghimpun dana) yang startup lakukan semakin jarang. Dana simpanan yang biasa SVB terima mengalami penurunan dari $189 miliar pada 2021 menjadi $173 miliar di akhir 2022.
mengutip dari Instagram @bigalphaid untuk menjaga likuiditas, SVB terpaksa menjual aset yang mereka miliki dalam kerugian. Penjualan aset tersebut hanya berkisar $1,8 miliar atau setara Rp28 triliun.
Oleh karena itu, untuk mengindari dampak yang semakin meluas para nasabah melakukan bank run. Bank run sendiri adalah kejadian ketika para nasabah berlomba-lomba untuk menarik dana mereka sekaligus dari bank karena panik atau risiko runtuhnya suatu sistem keuangan.
Untuk sekarang SVB sudah otoritas jasa keuangan Amerika ambil alih untuk menentukan langkah selanjutnya. SVB ini menjadi sejarah bank yang berdiri selama 40 tahun dan hanya membutuhkan waktu 48 Jam untuk collaps.
BACA JUGA : Silicon Valley Bank Kolaps dalam 48 Jam, Warganet: Pasti Panik!
Meski bangkrutnya bank ini tidak berdampak pada Indonesia, namun otoritas jasa keuangan di Indonesia tetap harus waspada. Mengingat jangka pendek capital inflows atau aliran modal asing sangat terbatas.
Demikian artikel tentang SVB Bank Bangkrut Dalam 48 Jam, Ini Kronologi serta Dampaknya untuk Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca semua.***