RADAR CBS - Angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Tegal 2024 turun atau berkurang 0,49 persen menjadi 0,24 persen atau setara 3.480 jiwa. Sebelumnya pada tahun 2023 angkanya masih 0,73 persen. Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Tegal, Amir Makhmud, saat Rapat Koordinasi Optimalisasi Peran TJSLP Kabupaten Tegal di Hotel PrimeBiz, Tegal, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, Amir mengungkapkan, dana corporate social responsibility (CSR) yang disalurkan melalui Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Kabupaten Tegal diharapkan tepat sasaran. Pengelolaan dana CSR melalui Forum TJSLP ini, sambung dia, merupakan upaya pemerintah meredistribusi pendapatan dari kelompok kaya kepada kelompok miskin.
CSR untuk kemiskinan ekstrem
Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap persoalan kesenjangan kemakmuran, terutama kemiskinan ekstrem. Sehingga pemanfaatan dana CSR ini diharapkan mampu mengisi celah yang tidak terjangkau pemerintah lewat bantuan sosial. Meski demikian, penyaluran dana CSR sebagai kewajiban dan wujud solidaritas sosial oleh perusahaan ini cenderung parsial. Mengutamakan lingkungan di sekitar perusahaan atau lokasi pabrik. “Penyaluran dana CSR lewat Forum TJSLP ini lebih dimaksudkan untuk memastikan pendistribusiannya tidak terkonsentrasi hanya di lingkungan industri atau perusahaan. Tapi juga kantong-kantong kemiskinan yang justru berada di luar kawasan industri,” kata Amir. Melalui peran Forum TJSLP Kabupaten Tegal, pelaksanaan CSR diharapkan bisa lebih tepat salur, tepat kualitas, dan tepat kuantitas. Karena penentuan sasarannya sudah berbasis data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) yang dipadankan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Menurut Amir, pelaksanaan TJSLP di Kabupaten Tegal sendiri telah diatur melalui Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang TJSLP. Karena itu, di hadapan direktur dan perwakilan pemilik perusahaan besar di Kabupaten Tegal, dia meminta dana CSR bisa disalurkan melalui Forum TJSLP. Setidaknya jika perusahaan akan menjalankan rencana kerja tahunan CSR-nya sudah melalui proses konsultasi atau koordinasi dengan Forum TJSLP atau Dinas Sosial Kabupaten Tegal.
Data penduduk miskin ekstrem Kabupaten Tegal
Disebutkan, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tegal tahun ini berkurang 0,49 persen dari 0,73 persen di tahun 2023. Demikian pula dengan angka kemiskinan penduduk Kabupaten Tegal yang juga terus berkurang. Yakni dari level puncak 8,6 persen saat pandemi Covid-19 menjadi 7,3 persen di tahun 2023 atau terendah ke 8 di Jawa Tengah. “Bagi perusahaan yang akan menyalurkan bantuan sosialnya kepada kelompok masyarakat miskin ekstrem, pastikan penerimanya adalah mereka yang benar-benar berhak,” pesannya. Amir mengemukakan, data penduduk miskin ekstrem by name, by address bisa diakses melalui Dinas Sosial Kabupaten Tegal. Data ini bisa digunakan, bahkan sudah ada pemeringkatan berdasarkan desil terbawah tingkat kesejahteraan. Pelaksanaan CSR tidak terbatas pada program bantuan sosial. Melainkan juga pembangunan infrastruktur dasar di kantong kemiskinan ataupun membuka akses wilayah terpencil. Seperti pada CSR pembangunan jembatan gantung di Desa Wotgalih Kecamatan Jatinegara dan Desa Banjaragung Kecamatan Warureja yang disinergikan dengan program Karya Bakti TNI Perdesaan.
CSR yang dibutuhkan warga miskin
Pelaksanaan CSR lainnya yang menurutnya dibutuhkan warga miskin adalah stimulan bantuan bedah rumah. Sepanjang tahun 2016-2023 Pemkab Tegal telah merehab sedikitnya 9.521 unit rumah tidak layak huni. Tahun ini kembali dialokasi dana APBD Kabupaten Tegal 2024 senilai Rp11,28 miliar untuk merehab 564 unit rumah tidak layak huni dengan indeks Rp20 juta per unitnya. "Selain itu juga ada alokasi bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah tahun 2024 senilai Rp5 miliar untuk merehab 250 unit rumah tidak layak huni," tutupnya. Demikian informasi terkait angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Tegal 2024 turun 0,49 persen. Pada tahun 2024 berada di poin 0,73 persen, tahun ini menjadi 0,24 persen atau setara 3.480 jiwa.
(*)