RADARCBS.COM - Puluhan hektar sawah di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal terancam hilang. Petani pun berharap segera ada penanganan dari pihak terkait. Puluhan hektar sawah di Pagerbarang Tegal terancam hilang karena abrasi Sungai Krupak yang membentang di wilayah tersebut semakin parah. Tebing sungai terus mengalami longsor.
Para petani menghendaki tebing Sungai Krupak segera dibronjong agar tidak terus longsor. Hal ini diyakini dapat mengamankan puluhan hektar sawah di Pagerbarang Tegal yang terancam hilang itu. "Harusnya memang dibronjong. Sehingga aliran sungai tidak menggerus tanah warga dan lahan pertanian," kata Suskoco, salah satu tokoh masyarakat di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Selasa 6 Mei 2025.
Tebing Sungai Krupak yang tergerus itu berada di Desa Randusari. Menurut Suskoco, jika tebing sungai tidak ditangani secepatnya, imbasnya bakal meluas. Seperti yang terjadi saat ini, puluhan hektar lahan pertanian di wilayah tersebut terancam lenyap. Dia menyarankan, jika tidak bisa dibronjong, maka aliran sungai sebaiknya diluruskan. "Lahan yang tergerus ini berada di lekukan. Jadi ada dua opsi, sungai diluruskan atau tebingnya dibangun bronjong," ujarnya. Dia mengungkapkan, lahan yang tergerus saat ini sudah mencapai 40 meter persegi. Semakin lama dibiarkan, maka gerusan bakal meluas ke lahan pertanian yang lain. "Tanah saya saja sudah hilang tergerus aliran sungai ini. Lama-lama bisa habis kalau tidak ada penanganan," ujarnya. Koordinator Kelompok Pengelola Wilayah Pemali Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jateng, Wardoyo mengatakan Sungai Krupak ini merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana. Karena itu, warga melalui kepala desa dapat mengusulkan anggaran untuk pembangunan bronjong maupun normalisasi. "Diusulkan saja tidak apa-apa, nanti yang mengusulkan pak kades," kata Wardoyo saat meninjau saluran induk Kumisik di atas Sungai Krupak, Senin 5 Mei 2025.
(*)