RADARCBS.COM - Sebanyak 150 hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Pagerbarang mengalami kekeringan. Penyebabnya, saluran irigasi Kumisik di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal bocor. Saluran irigasi Kumisik di Mulyoharjo Tegal bocor sejak 5 tahun lalu. Sepanjang 5 tahun itu juga, petani kesulitan mendapatkan air.
"Sejak lima tahun lalu, saluran ini bocor. Sehingga banyak lahan pertanian yang kesulitan air," kata Agus, salah satu petani di Desa Mulyoharjo, Senin 5 Mei 2025. Dia menuturkan, untuk menanam padi, para petani banyak yang menggunakan sumur pantek atau bor. Mereka menyedot dari sumur tersebut menggunakan mesin diesel.
Praktis, para petani harus mengeluarkan modal lagi untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). "Ada sekitar enam desa yang sering kekurangan air. Yaitu Desa Pesarean, Randusari, Suro Kidul, Jatiwangi, Jatimulya dan Mulyoharjo sendiri," ujarnya. Kepala Desa Mulyoharjo Abdul Basir mengatakan, saluran irigasi Kumisik yang berada di atas Sungai Krupak itu mengalami kerusakan sejak tahun 2020 lalu. Sebelum irigasi itu rusak, petani bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Namun setelah rusak, mereka hanya bisa menanam padi 1 sampai 2 kali dalam setahun. Hal itu karena air yang mengalir hanya sekitar 30 persen. Sedangkan air itu digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 150 hektar. "Terkait masalah ini, kami langsung lapor ke Pemkab Tegal dan Balai PSDA. Alhamdulillah, hari ini langsung ditinjau ke lokasi," ujarnya. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Supriyanto mengaku setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mengecek ke lokasi. Namun, saluran irigasi itu ternyata bukan kewenangan Pemkab Tegal, melainkan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana. "Saluran yang bocor ini akan segera ditambal dan diperbaiki. Anggarannya dari provinsi," ujarnya. Koordinator Kelompok Pengelola Wilayah Pemali Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jateng, Wardoyo membenarkan jika saluran itu merupakan kewenangan BBWS Pemali-Juana. Namun demikian, untuk Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan (TPOP) irigasi dilakukan oleh PSDA Pemali-Comal. Sehingga pihaknya akan segera memperbaikinya. "Kalau masalah kebocoran kecil seperti ini, masih bisa ditangani oleh kami (PSDA). Dalam bulan ini akan kami perbaiki," kata Wardoyo saat meninjau ke lokasi.
(*)