Advertisement
Cerita Gus Aqib, Santri Tegal Dakwah di Melbourne Australia Keliling dari Masjid ke Masjid
Kamis, 11 April 2024 17:37 WIB
Cerita Gus Aqib, Santri Tegal Dakwah di Melbourne Australia Keliling dari Masjid ke Masjid
Santri adal Tegal Gus Aqib dakwah di Malbourne Australia. - source:
Advertisement
RADAR CBS - Hal luar biasa dilakukan Muhammad Aqib Malik. Pria yang karib disapa Gus Aqib, santri asal Kabupaten Tegal itu, dakwah di Melbourne Australia berkeliling dari masjid ke masjid.

Santri asal Babakan Kabupaten Tegal tersebut dakwah di Melbourne Australia selama bulan Ramadhan 1445 H/2024. Tidak hanya di masjid, dia juga keliling dari kampus ke kampus hingga organisasi keagamaan Islam dan kedutaan RI di Negeri Kanguru.

Melalui daring, Gus Aqib menceritakan pengalamannya berdakwah di luar negeri, Selasa 9 April 2024 pagi. Menurutnya, selama berada di Australia, dia berkeliling dari masjid ke masjid, perguruan tinggi, organisasi keagamaan NU, Muhammadiyah hingga Kedutaan Besar Republik Indonesia di Australia membawa misi lentera Islam.

“Di sini saya berdakwah untuk warga Indonesia dari masjid ke masjid dan berkeliling dari kampus ke kampus yang ada mahasiswa dari Indonesia untuk berdakwah selama bulan Ramadhan,” ujarnya.

Advertisement
Melalui program Safari Ramadhan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia dan New Zealand, mubaligh internasional asal Kabupaten Tegal ini menyebarkan dakwah nilai-nilai Islam kepada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Australia.

Jemaahnya tidak hanya WNI di Australia, tetapi juga warga negara asing (WNA) asal Turki, Pakistan, Libanon, Australia dan lainnya yang juga turut antusias mendengarkan ceramah Gus Aqib selama Safari Ramadhan yang digelar di sejumlah masjid Komunitas Muslim Indonesia.

Gus Aqib juga menjadi imam dan khatib pada salat Idul Fitri 1445 hijriah ini di salah satu masjid yang didirikan Komunitas Muslim Indonesia di Australia.

Santri asal Babakan Kabupaten Tegal ini mengaku sudah berdakwah melanglang buana ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, Cina, Hongkong dan Australia setiap tahunnya.

“Sebagai santri yang membawa misi dakwah, harus kita niatkan semuanya untuk berjuang di jalan Allah. Sehingga tidak sedikitpun terlintas di benak kami mengharap imbalan materiil selain pahala dari Allah,” tambahnya.

Gus Aqib pun kemudian membagikan tips bagi para santri yang berminat mengikuti progam tahunan Safari Ramadhan ini. Menurutnya, santri yang berminat dapat mengikuti proses rekrutmen dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulana (PBNU) setiap tahunnya.

Santri, ujar dia, yang mengikuti program ini harus memenuhi kriteria dan syarat yang telah ditentukan, seperti mampu membaca kitab kuning atau kitab gundul. Kemudian bersedia ditempatkan di negara mana saja dan berkomitmen kuat melayani umat.

“Pada prinsipnya, berdakwah itu harus ada keilmuannya. Tidak saja mampu berkomunikasi secara verbal, tapi juga harus pandai mengaji, selain juga punya komitmen yang kuat untuk melayani umat dan tentunya secara kepribadian juga supel serta bermanfaat bagi orang lain, baik dalam suka maupun duka,” pungkasnya. 

Demikian cerita Gus Aqib, santri Tegal yang dakwah di Melbourne Australia. Semoga bermanfaat. (*)

Tags:
Share: