Advertisement
4 Bulan Banjir 15 Kali Melanda Desa Sidaharja Tegal, Warga Curhat ke anggota DPRD Ini
Kamis, 24 April 2025 07:00 WIB
4 Bulan Banjir 15 Kali Melanda Desa Sidaharja Tegal, Warga Curhat ke anggota DPRD Ini
KELUHAN BANJIR - Anggota DPRD Kabupaten Tegal dapat keluhan banjir saat reses di Desa Sidaharja. - source: Yery Noveli/Radar Tegal Grup
Advertisement
RADARCBS.COM - Memprihatinkan! Selama 4 bulan, banjir 15 kali melanda Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Tepatnya sejak Januari hingga April 2025.

Warga pun lelah dengan bencana banjir yang melanda di desanya. Sebab aduan soal banjir yang melanda Desa Sidaharja ke Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi.

Akhirnya warga pun curhat terkait bencana banjir yang sudah 15 kali menalanda Desa Sidaharja dalam waktu 4 bulan itu, ke anggota DPRD Kabupaten Tegal ini.

Adalah Ragil Tresna Setyoningrum, Anggota DPRD Kabupaten Tegal yang menjadi tempat curhatan warga, saat menggelar acara Reses Masa Persidangan II di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Jumat 18 April 2025 siang. 

Advertisement
Menurut Ragil, setiap musim hujan, permukiman penduduk di Desa Sidaharja selalu direndam banjir dari luapan Sungai Cacaban yang mengalami pendangkalan. 

Ragil menyebut, banjir melanda tidak hanya saat turun hujan. Beberapa kali Desa Sidaharja juga dilanda banjir meski cuaca terang benderang. Disinyalir, pintu air di Waduk Cacaban Kedungbanteng dibuka, sehingga air mengalir ke hilir yakni di Desa Sidaharja. 

Sejauh ini, sudah banyak kerugian yang dialami warga, baik berupa materi maupun nonmateri. Mereka bingung harus berbuat apa. Untuk itulah, Ragil berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi terbaik. 

Dirinya tak menampik, beberapa tahun lalu, Sungai Cacaban pernah dinormalisasi. Namun tidak dilakukan secara total. Hanya di beberapa titik. Saat ini, Sungai Cacaban juga sudah mulai dangkal. 

Dia menyarankan, sebaiknya Sungai Cacaban dinormalisasi mulai dari hulu hingga hilir. Kemudian di bantaran Sungai Cacaban yang berada di Desa Sidaharja juga dibangun talud. Sehingga ketika debit air sungai tinggi, tidak meluap ke rumah penduduk. 

Untuk membangun talud itu, pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi karena Sungai Cacaban merupakan kewenangan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemali-Comal. 

"Bantaran Sungai Cacaban di Desa Sidaharja sudah sangat pendek, ketika debit air tinggi, pasti meluap ke rumah warga. Solusinya harus ditanggul," tegasnya. 

Fajar, salah satu warga Desa Sidaharja mengaku prihatin dengan kondisi desanya. Setiap turun hujan, dipastikan air Sungai Cacaban meluap. Air itu merupakan kiriman dari selatan. 

Dia berharap, pemerintah daerah atau provinsi segera membangun talud di bantaran sungai tersebut. 

"Misal pemerintah tidak ada anggaran untuk normalisasi, sebaiknya dibangun talud dulu," ucapnya. (*)

Tags:
Banjir Desa Sidaharja Kabupaten Tegal
Share: