RADAR CBS - Kabupaten Tegal dikepung banjir. Bencana banjir ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak Jumat 17 Januari 2025 sore hingga Sabtu 18 Januari 2025 pagi. Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal menyebut, bencana banjir di Kabupaten Tegal terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Slawi, Adiwerna, Talang, Dukuhturi, Kramat, Suradadi hingga Warureja.
Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari telapak kaki orang dewasa hingga sepinggang orang dewasa. Di wilayah Dukuhturi, banjir terjadi karena Sungai Kemiri tak mampu menampung derasnya air hujan, sehingga meluap dan merendam ratusan rumah warga. Termasuk di wilayah Kecamatan Adiwerna dan Talang, banjir dipicu luapan Sungai Jembangan yang sudah dangkal. Air pun merendam ribuan rumah warga di dua kecamatan tersebut.
Lokasi Banjir Terparah di Kabupaten Tegal
Bencana banjir terparah terjadi di wilayah Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja. Tiga wilayah itu merupakan langganan banjir setiap musim hujan. Banjir diakibatkan Sungai Cacaban yang meluap sehingga merendam ribuan rumah warga dan lahan pertanian. Meski Kabupaten Tegal dikepung banjir, tapi hingga kini belum ada laporan korban jiwa maupun luka.
PMI Bantu Korban Banjir
Guna meringankan beban para keluarga terdampak banjir ini, PMI membagikan bantuan berupa nasi dan lauk sebanyak 200 bungkus untuk warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi Kebupaten Tegal. Kemudian bantuan berupa beras sebanyak 5 karung (masing-masing 25 Kg), 1 peti telur (10 kg), dan 5 dus mi instan untuk warga Desa Plumbungan Kecamatan Kramat. Bantuan diterima oleh Kepala Desa Plumbungan. "Bantuan untuk warga Desa Kemuning Kecamatan Kramat juga sama, 5 karung beras, telur 10 kg, dan 5 dus mi instan. Bantuan diterima oleh Kepala Desa Kemuning," kata Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo, di sela-sela penyerahan bantuan, Sabtu 18 Januari 2025. Selain memberikan nasi bungkus, lanjut Iman, PMI juga menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 50 kg, telur 10 kg dan mi instan 2 dus untuk warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi. Sedangkan untuk warga Desa Sukareja Kecamatan Warureja, juga sama, mendapat bantuan berupa beras sebanyak 125 kg, telur 10 kg dan mi instan 5 dus. "Kami berharap, bantuan ini bermanfaat untuk masyarakat," ucapnya.
Normalisasi sungai
Yaroh, salah satu warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi menuturkan, hampir semua rumah di RT 10, 11 dan 12 Desa Sidaharja terendam banjir. Air masuk ke dalam rumah sejak pukul 02.00 WIB Sabtu dini hari. Dia mengaku sangat menyayangkan lambannya pemerintah daerah dan provinsi ihwal banjir tersebut. "Kami minta Sungai Cacaban supaya dinormalisasi lagi. Dulu pernah dinormalisasi, tapi hanya sebagian saja. Sehingga tiap musim hujan, desa kami selalu banjir," keluhnya. Anggota DPRD Kabupaten Tegal H Bakhrun yang berdomisili di Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi membenarkan jika Sungai Cacaban yang membentang antara Kecamatan Suradadi dan Kramat ini sudah pernah dinormalisasi. Namun, normalisasi belum total dari hulu hingga hilir. Sehingga air sungai tidak mengalir lancar saat turun hujan karena masih terjadi sedimentasi. "Harapan kami Sungai Cacaban dinormalisasi dari selatan sampai ke muara laut, supaya tidak dangkal dan air bisa mengalir lancar," tukasnya.
(*)