RADAR CBS - Pendidikan vokasi di Kabupaten Tegal telah membawa trend positif serapan tenaga kerja. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya penyerapan lulusan pendidikan vokasi ke dunia kerja. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kabupaten Tegal Riesky Trisbiantoro saat melepas keberangkan lulusan SMK di Adiwerna untuk bekerja di sejumlah perusahaan di dalam dan luar negeri, Rabu 9 Januari 2025.
Riesky menyatakan, berdasarkan data tahun 2023, jumlah pelajar SMK di Kabupaten Tegal sebanyak 38.566 anak. Rinciannya, dari SMK Negeri 12.909 pelajar dan dari SMK swasta sebanyak 25.657 pelajar. Jumlah ini menunjukkan besarnya potensi sumber daya manusia yang siap bersaing di pasar kerja.
Menurut Riesky, SMK NU 1 Adiwerna telah membuktikan diri sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang konsisten menghasilkan lulusan berkualitas. Melalui berbagai program pembelajaran berbasis industri dan kerjasamanya dengan dunia usaha, sekolah ini berhasil menyiapakan lulusannya sebagai tenaga kerja terampil, kompeten dan berdaya saing tinggi. Keberhasilan itu juga tidak lepas dari peran aktif para pemangku kepentingan, mulai dari jajaran manajemen sekolah, guru yang berdedikasi. Serta dukungan dari masyarakat dan dunia industri. "Kolaborasi yang terjalin selama ini telah menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi pengembangan kompetensi siswa," ujarnya. Pada kesempatan itu, Riesky juga menyoroti peluang kerja yang dimiliki lulusan SMK. Berdasarkan data, sebanyak 10.855 orang dari total 16.180 orang pencari kerja yang terdaftar di dinasnya sepanjang tahun 2023 merupakan lulusan SMK. Hal ini menunjukkan lulusan SMK mendominasi pencari kerja. Adapun kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Tegal masih menunjukkan tantangan yang besar mengingat tingkat pengangguran terbukanya mencapai 7,53 persen di 2024. Meskipun jumlah ini turun 1,07 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami akan terus bekerja keras menurunkan tingkat pengangguran ini melalui berbagai upaya, dari meningkatkan kualitas keterampilan lulusan SMK hingga kerja sama antarsektor, terutama para mitra dunia usaha dan industri melalui business matching,” pungkasnya.
(*)