RADAR CBS - Jajaran Pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) periode 2025-2030 Kabupaten Tegal resmi dilantik. Pelantikan dilangsungkan di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Senin 13 Januari 2025. Pelantikan pengurus Hipsi periode 2023-2030 Kabupaten Tegal dipimpin Ketua Hipsi Jawa Tengah, Fatah Rosihan Affandi. Hadir dalam acara tersebut, Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud yang mewakili Pj Bupati Tegal Agustyarsyah.
Selain itu, Bupati Tegal terpilih 2024 Ischak Maulana Rohman, Rektor IBN Tegal Dr Saepudin, anggota DPRD Jawa Tengah, Abdul Aziz serta sejumlah pejabat Pemkab Tegal. Dalam pelantikan Pengurus Hipsi Kabupaten Tegal ini juga digelar Festival Durian Jatinegara dan Seminar Nasional dengan tema "Partisipasi Masyarakat Santri dan Pemerintah Kabupaten Tegal Menuju Peradaban Emas 2045".
Menurut Fatah Rosihan Affandi, Hipsi bertekad mencetak 1.000 kader pengusaha dari kalangan santri. "Setidaknya tiap kabupaten/kota bisa mencetak 200-300 santri. Apalagi potensi Kabupaten Tegal cukup besar dengan pertumbuhan UMKM-nya," kata Fatah. Ketua Hipsi Kabupaten Tegal Eko Wahyudi usai dilantik mengungkapkan, tujuan utama dibentuknya Hipsi ini adalah untuk menyatukan visi dan nilai-nilai para ulama serta membantu visi pemerintah daerah terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi. "Harapannya bisa melanjutkan nilai-nilai ilmu dari pesantren kepada masyarakat sebagai agen peradaban," cetusnya. Menurut Eko, berdasarkan data yang ada, jumlah santri di Kabupaten Tegal sekitar 31 ribu orang. Sehingga kedepannya diharapkan bisa berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi daerah. "Setelah pelantikan ini, kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemkab Tegal dan mendampingi Bupati Tegal terpilih H Ischak Maulana Rohman," ujarnya. Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyampaikan, Hipsi Kabupaten Tegal periode 2025-2030 menjadi simbol semangat baru dalam pengembangan kewirausahaan di Kabupaten Tegal. Sebagai organisasi para pengusaha santri, Hipsi memiliki peran strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat UMKM di Kabupaten Tegal. Amir menyebut, di Kabupaten Tegal terdapat 104 pondok pesantren dengan lebih dari 24.720 santri yang sedang menempuh pendidikan. "Di Kabupaten Tegal juga ada 1.054 Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) dengan 47.430 santri," sambungnya. Sementara, Anggota DPRD Provinsi Jateng Abdul Aziz memberikan arahan agar santri ada perubahan mindset menjadi seorang pengusaha. "Kebanyakan orang itu hanya bisa menerima, padahal seorang pengusaha itu memberi dan yang membedakan pengusaha dari kalangan santri adalah berpegangan pada etika dan nilai-nilai agama," ujarnya.
(*)