Hama Tikus Serang Lahan Pertanian Desa Kertasari Tegal, Petani dan PPL Gercep Lakukan Ini

RADAR CBS - Hama tikus serang lahan pertanian di Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Akibatnya, tanaman padi yang baru berusia 19 hari rusak dan terancam gagal panen.
Untuk mencegah resiko gagal panen, belasan petani melakukan Gerakan Pengendalian Hama Tikus (Gerdal) di desa tersebut, Kamis 2 Januari 2025.
Para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Sari Makmur Desa Kertasari ini mendapat pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Suradadi, Kabupaten Tegal Umi Riyatin.
Menurut Umi Riyatin, Gerdal ini dilakukan setelah ada laporan dari petani ihwal hama tikus yang telah menyerang sedikitnya 5 hektare (Ha) lahan padi di desa tersebut.
"Alhamdulillah kami berhasil membasmi puluhan ekor tikus. Kami basmi menggunakan racun tikus," kata Umi Riyatin, saat ditemui di lahan pertanian Desa Kertasari.
Dia menuturkan, tanaman padi yang terancam hama tikus di Desa Kertasasi luasnya sekitar ratusan hektare. Dengan adanya Gerdal ini, maka diharapkan hama tikus dapat dikendalikan.
"Sebenarnya di sini sudah ada burung tyto alba. Burung ini sebagai pemakan tikus," kata Umi.
Namun, lanjut Umi, rumah burung hantu (Rubuha) jumlahnya masih sedikit. Hanya sekitar 16 rubuha. Idelanya, jumlah rubuha sedikitnya 50 unit. Hal itu karena luas lahan pertanian di Desa Kertasari mencapai 550 Ha.
"Kegiatan Gerdal ini akan kami lakukan lagi ketika hama tikus menyerang," sambungnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Sari Tani Desa Kertasari, Masroni, berharap agar pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk rubuha. Karena jumlah rubuha masih minim.
"Burung tyto alba ini sangat membantu kami untuk membasmi tikus. Tapi sayangnya jumlah rubuha masih sedikit," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Poktan Sari Makmur Desa Kertasari, Abu Soim. Dia menyarankan agar pemerintah desa setempat mengalokasikan anggarannya melalui Dana Desa (DD).
"Kami kemarin sudah berswadaya mendirikan rubuha. Tapi masih kurang banyak. Semoga Pak Kades dapat mengalokasikan anggarannya," tukasnya. (*)