(Foto: - Mohamed Hassan dari Pixabay - Ilustrai kasus TBC di Kabupaten Tegal 2024.)
RADAR CBS - Temuan kasus TBC di Kabupaten Tegal 2024 estimasinya mencapai 6.633 kasus.Data ini disampaikan Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud.
Menurut Amir,Kabupaten Tegal menjadi salah satu daerah dengan beban kasus TBC tinggi. Karena itu kerja sama antara pemerintah, swasta, komunitas, dan mitra pembangunan lainnya sangat diperlukan.
Terutama dalam hal membangun kesadaran setiap orang dalam mengatasi tuberkulosis atau TBC secara komprehensif. Mulai dari pencegahan hingga pengobatan. Termasuk menemukan kasus TBC di Kabupaten Tegal.
Amir membebrkan jumlah temuan kasus TBC sensitif obat (SO) di Kabupaten Tegal pada 2023 lalu mencapai 5.088 kasus. Atau 353 kasus TBC per 100.000 penduduk.
Banyaknya temuan kasus TBC di Kabupaten Tegal ini, kata Amir, karena kegiatan deteksi untuk mencari dan menemukan kasus bersama surveilans sangat gencar dilakukan. Terutama pada kelompok risiko.
Dari data tersebut, sambung Amir, diketahui bahwa temuan kasus TBC di Kabupaten Tegal itu 209 persen lebih tinggi dari target estimasi sebelumnya pada angka 2.430 kasus. Dari temuan TB tersebut, 4.721 kasus mulai melakukan pengobatan.
Untuk detailnya, sebanyak 765 kasus di antaranya merupakan TB anak, 74 kasus TBC resisten obat dan selebihnya adalah kasus TB ronsen.
"Sementara keberhasilan pengobatan kasus TBC sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 3.936 orang atau 89 persen dari 4.721 penderita. Penderita putus berobat 289 orang atau 6,5 persen dan meninggal dunia 175 orang atau 3,7 persen," jelasnya.
Tuberkulosis masih menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia. Sehingga kolaborasi multisektoral mutlak diperlukan untuk mencapai target eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030.
Kementerian Kesehatan RI mencatat Indonesia menduduki peringkat kedua kasus tertinggi di dunia setelah India. Yakni dengan jumlah kasus mencapai 1,06 juta orang dan 134 ribu kematian atau rata-rata 16 orang meninggal setiap jamnya karena TBC.
Data tersebut mencuat saat peluncuran program Bebas TB, hasil kerja sama Pemkab Tegal dengan Lembaga Donor United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat. Peluncuran dilaksanakan di Syailendra Covention Hall Hotel Grand Dian Slawi, Kamis 29 Februari 2024 lalu.
“Prinsipnya, semakin banyak kasus kita temukan, semakin baik. Karena mereka bisa cepat teridentifikasi dan cepat tertangani karena memang obatnya sudah ada, ampuh dan semuanya gratis bagi pasien tuberkulosis,” ujar Amir sebagaimana dilansir radartegal.disway.id.
Selain itu, dukungan kepada pasien tuberkulosis juga dapat diberikan melalui pemberian nutrisi dan gizi seimbang. Biaya transportasi menuju fasilitas kesehatan, ataupun dukungan sosial untuk pemberdayaan ekonomi bagi keluarga yang terdampak.
Sebab permasalahan TBC tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, tetapi juga sosio ekonomi, kemiskinan ekstrem, dan gangguan gizi. Sehingga, komitmen unsur pentahelix yakni pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi dan media menjadi kunci percepatan eliminasi TBC.
Implementasi program Bebas TB dari USAID ini bertujuan menekan angka kematian TBC sebesar 90 persen dan angka kasus baru hingga 80 persen pada tahun 2030.
Adapun dalam kesempatan tersebut, Sekda melakukan penandatanganan komitmen bersama pentahelix dan penyusunan rencana kerja terpadu untuk mendukung percepatan eliminasi tuberkulosis.
Demikian informasi terkait temuan TBC di Kabupaten Tegal 2024 estimasinya 6.633 Kasus. Semoga bermanfaat. (*)
(Foto: - Mohamed Hassan dari Pixabay - Ilustrai kasus TBC di Kabupaten Tegal 2024.)