LOSARI, radartegalonline – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Nursy Mansur mengatakan, adanya pendangkalan di Sungai Cisanggarung menjadi penyebab sungai meluap.
“Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi itu di Cikeusik itu kondisinya sudah siaga. Nah, setelah siaga itu beberapa jam kemudian akan limpas ke Cisanggarung,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir di Desa Losari Kidul, Kecamatan Losari, Senin 3 April 2023.
“Sebenarnya kalau tidak ada pendangkalan kondisi air 350 (siaga, Red) itu tidak melimpas,” lanjutnya.
Nursy menilai, kapasitas sungai saat ini memang sudah mulai berkurang. Dan kalau tidak salah, kata dia, akan ada perbaikan oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) tahun ini.
“Tapi memang sampai saat ini belum ada perbaikan, karena mungkin anggarannya belum cair,” jelasnya.
Selain kapasitas sungai yang mulai berkurang, lanjutnya, saat ini cuaca ekstrem masih terjadi di awal April ini. Dan mudah-mudahan dalam kurun waktu seminggu ini cuaca akan kembali normal.
Terpisah, Kabid Konservasi Sumber Daya Air Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penata Ruang (DPSDAPR) Brebes Mulyadi mengatakan hal yang sama. Di mana, pendangkalan serta penyempitan sungai dan kritisnya tanggul menjadi penyebab Sungai Cisanggarung meluap. Memang saat ini, kata dia, sejumlah titik di Sungai Cisanggarung mulai kritis. Mulai dari Desa Karangsembung hingga Losari Kidul ada sejumlah titik tanggul kondisinya memprihatinkan.
“Untuk tanggap darurat, tadi kami membagikan seribu kantong untuk penanganan darurat banjir di Desa Pekauman,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terkait cuaca ekstrem yang masih terjadi.
Sebelumnya diberitakan, Sungai Cisanggarung, Senin pagi 3 April 2023 meluap. Akibatnya, ratusan rumau di Desa Pekauman, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes terendam banjir.
Sungai Cisanggarung Meluap, Warga Kesulitan untuk Masak
Salah seorang warga Desa Pekauman, Solihin (54) mengatakan, banjir mulai masuk ke pemukiman sekita rpukul 05.30 WIB. Baniir merupakan limpasan dari Sungai Cisanggarung.
“Kalau dari masyarakat harapannya agar ada perbaikan di tanggul yang kritis. Sehingga, masyarakat bisa lebih nyaman lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pekauman Warno mengatakan, air mulai rembesan dari bawah tanggul sekitar pukul 05.00 WIB. Dan debit air terus bertambah, sehingga sekitar pukul 06.00 WIB air mulai melimpas ke jalan dan masuk ke pemukiman warga.
“Untuk wilayah yang terendam itu ada di dua RW dan 6 RT. Rata-rata setiap RTnya rumah yang terdampak ada 70 rumah,” tukasnya.***