radartegalonline – Pasangan suami istri (pasutri) asal RT 5 RW 4 Desa Cipawon Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga berangkat naik haji pakai sepeda, Minggu 9 Juli 2023. Keduanya adalah Arif Mulyono (47) dan Nurlaeli (45).
Pasutri tersebut akan menempuh perjalanan panjang menuju Mekkah dengan mengayuh sepeda gunungnya. Harapannya, Arif Mulyono dan Nurlaeli yang berangkat naik haji pakai sepeda ini akan tiba di salah satu Kota Suci umat Islam itu 8 bulan mendatang.
Keduanya mentargetkan bisa menginjakkan kakinya di Mekkah, sebelum musim haji tahun 2024 berlangsung. Sehingga meskipun berangkat naik haji pakai sepeda, pasutri tersebut bisa lebih dulu menunaikan ibadah umrah.
Saat memulai perjalanan berangkat naik haji pakai sepeda, Arif dan Nurlaeli ditemani puluhan anggota salah satu komunitas sepeda. Kemudian mereka berangkat menuju ke komplek GOR Goentoer Dardjono, untuk menemui anggota lintas komunitas sepeda di Kota Purbalingga.
“Bismillah, kami sudah berniat. Tekad sudah bulat dan bekal insyaAllah sudah kami siapkan. Baik materi maupun berkas-berkas dokumen,” kata Arif.
Etape pertama perjalanan pasutri itu dari Purbalingga adalah menuju Kota Bandung, sebagai titik pertama yang mereka datangi. Di ibukota Provinsi Jawa Barat itu, keduanya akan menghadiri pernikahan anak pertamanya.
Anak sulung Arif dan Nurleli memang menetap di Bandung, sedangkan anak keduanya di Purbalingga. Selama pasutri itu melakoni perjalanan panjang sekitar 8.388 kilometer menuju Mekkah, anak bungsunya akan tinggal sementara dengan mbahnya.
Siapkan fisik sebelum naik haji pakai sepeda
Arif, sang suami, tak memungkiri banyak persiapan yang harus mereka lakukan sebelum berangkat menuju Tanah Suci. Tidak hanya materi, keduanya juga harus mempersiapkan kondisi fisiknya sebaik mungkin.
Apalagi usia kedua pasutri itu sudah tidak terbilang muda lagi. Untuk mempersiapkan fisiknya, mereka setiap hari menyempatkan diri untuk selalu gowes. Bahkan mereka pernah melakukan perjalanan jauh pada 2022 lalu, saat menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo.
“Hampir setiap hari kami sempatkan untuk gowes, karena persiapan fisik sangat penting. Ini sudah kami pertimbangkan,” beber Arif lagi.
Arif tak memungkiri sudah menyiapkan bekal materi untuk naik haji pakai sepeda. Dia tak menampik adanya sumbangan-sumbangan dari teman-teman komunitas sepeda. Termasuk sepeda yang Arif dan istrinya gunakan merupakan sumbangan dari teman komunitas pecinta gowes.
Target delapan bulan sampai ke Mekkah
Arif dan sang istri menargetkan akan tiba di Mekkah sekitar 8 bulan, atau bulan Februari 2024 nanti. Untuk kelancaran perjalanannya itu, mereka sudah berkoordinasi dengan teman yang ada di Tanah Suci.
“Ini jalur mandiri mendaftar haji di lokasi. InsyaAllah ada kemudahan, karena sudah niat,” ungkap pasutri yang memiliki dua anak ini.
Alasan pasutri yang sehari-harinya berjualan martabak ini bersepeda ke Mekkah, karena untuk berangkat haji reguler waktu tunggunya sangat lama. Misalnya, untuk pendaftaran haji tahun ini, daftar tunggunya bisa sampai belasan tahun baru terbang.
Arif mengungkapkan telah memetakan jalur yang akan mereka lewati dalam keberangkatan naik haji pakai sepeda tersebut. Usai beristirahat di Bandung, ungkap Arif, mereka akan menuju ke Purwakarta, Cikampek, Bekasi, Pelabuhan Merak, lalu Pelabuhan Bakauheni.
“Kami akan melintasi Lampung, Palembang, Jambi, Riau, kemudian menyeberang ke Singapura,” rincinya.
Perjalanan pasutri itu kemudian akan berlanjut menuju ke Malaysia, Thailand, dan Uni Emirat Arab. Meskipun tidak memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik, hal itu tidak menyurutkan niat mereka untuk melakukan perjalanan panjang ribuan kilometer tersebut.
“Nanti kita akan bermalam di kantor polisi, masjid, atau di rumah-rumah warga di sepanjang perjalanan. Tentunya setelah berkoordinasi dengan komunitas sepeda,” tutupnya.
Demikian informasi tentang pasutri asal Purbalingga yang berangkat naik haji pakai sepeda, Minggu 9 Juli 2023 lalu.***