Didiskriminasi, Ribuan Guru Swasta Geruduk Gedung Dewan

Guru Swasta Geruduk Gedung Dewan
MELEPAS PGSI- Asisten 1 Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman saat melepas keberangkatan PGSI menuju Jakarta. (Yeri Noveli/radartegalgroup)

SLAWI, radartegalonline– Guru swasta geruduk gedung dewan, Senin, 20 Maret 2023 karena merasa mendapatkan diskriminasi. Mereka datang untuk menuntut keadilan.

Para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) itu menggelar aksi di depan gedung DPR RI. Mereka menggelar Silaturahmi Akbar Nasional (Silatbar).

Sebanyak 6 bus membawa para guru swasta dari Kabupaten Tegal. Mereka berangkat ke Jakarta bersama Ketua Pengurus Daerah (PD) PGSI Kabupaten Tegal Junedi.

Menurutnya, perwakilan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta sekitar 260 orang. Semua anggotanya satu suara untuk menuntut keadilan.

Pasalnya, selama ini guru swasta merasa mendapatkan diskriminasi. Mereka tidak bisa mendaftar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Alasannya, ada oknum yang menghasut mereka untuk tidak mengikuti seleksi tersebut.

“Ada oknum yang melarang mendaftar P3K,” ujarnya.

Guru Swasta Bawa 3 Tuntutan

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGSI Dr Mohammad Fatah yang ikut mendampingi guru swasta menambahkan, guru swasta yang mengikuti Silatbar sekitar 6 ribu orang dari seluruh penjuru Indonesia.

“Kami datang ke DPR RI untuk meminta keadilan, karena selama ini guru swasta merasa didiskriminasi,” kata Dr M Fatah, di sela-sela pemberangkatan.

Menurut Fatah, ada tiga poin tuntutan dari PGSI. Di antaranya, guru swasta bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tanpa syarat.

Kemudian, PGSI meminta pemerintah membuka kembali inpassing dan penghargaan masa kerja inpassing guru swasta. Membayar tunggakan inpassing guru swasta dan guru madrasah swasta pada 2011-2014.

Fatah berharap tidak ada lagi diskriminasi atau perlakuan tidak adil yang berasal dari negara. Tidak ada perbedaan antara guru swasta dengan guru PNS serta P3K.

“Yang ada adalah guru-guru Indonesia,” tegasnya.

Keberangkatan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta di Kabupaten Tegal itu berpusat di depan RSUD Dr Soeselo Slawi sekitar pukul 21.00.

Minta Santun dan Damai

Asisten 1 Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman bersama Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal H Akhmad Farkhan tampak melepas rombongan tersebut.

Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Dessy Arifianto, dan Ketua DPC 234 SC Kabupaten Tegal HM Mu’min juga ikut hadir mendampingi.

Asisten 1 Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal H Akhmad Farkhan saat pelepasan menyampaikan hal yang sama, yakni mendukung upaya PGSI.

“Akan tetapi, aspirasi yang disampaikan harus santun dan damai,” terangnya menanggapi aksi guru swasta geruduk gedung dewan. ***

Penulis: Yeri NoveliEditor: Khikmah Wati
Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *