Lokal  

Buntut Tawuran Pelajar di Tegal, Polisi Sita 4 Senjata Tajam Mematikan Salah Satunya Gergaji Pemotong Es Balok

Tawuran pelajar di Tegal
DIEVAKUASI - Korban tawuran pelajar di Tegal dievakuasi Kapolsek Pangkah AKP Sunyarni ke RSUD dr. Soeselo Slwai. (foto: istimewa)

SLAWI, radartegalonline – Aksi tawuran pelajar di Tegal kembali menimbulkan korban jiwa. Bentrokan antarsiswa SMP di Kabupaten Tegal itu pecah di Jalan Lingkar Desa Curug Kecamatan Pangkah, Kamis 9 Maret 2023 sekitar pukul 15.30 WIB.

Akibat tawuran pelajar di Tegal itu, seorang siswa dari salah satu SMP di Slawi meninggal dunia, dengan luka-luka mengenaskan. Belakangan korban teridentifikasi sebagai putra saklah seorang anggota DPRD Kabupaten Tegal.

Polisi pun bergerak cepat pascameninggalnya salah satu siswa korban bentrokan tersebut. Penyidik langsung melakukan penyelidikan mencari siapa saja yang terlibat dalam aksi tawuran pelajar di Tegal itu.

Penyidik Satreskrim Polres Tegal sejak, Kamis pukul 19.00 WIB, hingga, Jumat 10 Maret 2023 hingga pukul 12.00 WIB melakukan penyidikan dan penelusuran. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan empat jenis senjata tajam (sajam) yang mematikan.

Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Vonny Zarisky SIK MH mengungkapkan keempat sajam mematikan itu sempat para pelajar gunakan dalam bentrokan.

BACA JUGA: Pelajar yang Diduga Korban Tawuran, Ternyata Anak Anggota DPRD Kabupaten Tegal

“Terdiri dari samurai, celurit, golong sisir yang biasa untuk memotong es balok, dan golok,” katanya.

Selain mengamankan empat sajam mematikan, beber Vonny, Satreskrim juga tengah memintai keterangan 18 pelajar. Utamanya terkait keterlibatkannya dalam kasus bentrok antarpelajar berdarah tersebut.

“Hingga saat ini ada sekitar 18 anak yang kita panggil untuk dimintai keterangan. Jumlahnya bisa bertambah sesuai dengan keterangan yang nantinya kita gali dari mereka. Mereka didampingi orang tuanya, OPD terkait, dan elemen perlindungan anak,” terang Kasatreskrim.

Penyebab tawuran pelajar di Tegal

Menurutnya, pemicu tawuran pelajar di Tegal untuk sementara dugaannya karena tantangan melalui media sosial. “Kami akan melakukan tahapan penyelidikan ini secara porposianal. Harapannya dari hasil penyelidikan akan mengerucut pada pelaku utama.”

Seperti diketahui aksi tawuran antar pelajar ini bermula dari adanya laporan warga ke Polsek Pangkah tentang adanya kejadian tawuran pelajar, di Jalan Lingkar Desa Curug Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Kamis, 9 Maret 2023 sekira pukul 15.30 WIB.

Anggota Polsek Pangkah langsung menindaklanjuti informasi dengan mendatangi lokasi kejadian. Saat petugas datang di lokasi, sempat menjumpai sekelompok anak berseragam sekolah SMP membubarkan diri.

Kemudian petugas melakukan observasi di sekitar lokasi TKP dan menemukan seorang anak berseragam sekolah SMP tergeletak bersimbah darah. Petugas lalu melakukan pertolongan pertama dengan membawa korban ke RSUD Dr. Soesilo Slawi.

Setelah dilakukan petolongan oleh tim medis di UGD RSU Dr. Soesilo terhadap anak penuh dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya korban. Beberapa saat kemudian tim medis menyatakan nyawa korban tidak tertolong.

“Korban berinisial AFA (15) pelajar di SMP yang berlokasi di Kecamatan Slawi, warga Desa Slawi Kulon Kecamatan Slawi,” jelasnya.

Sayangkan kejadian serupa

Sementara itu, DP3AP3KB sangat menyayangkan dan berharap tidak terjadi lagi peristiwa serupa di masa mendatang. DP3AP3KB sendiri telah berupaya melakukan pembinaaan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap anak.

Menurutnya, bersama sekolah-sekolah di Kabupaten Tegal sudah melakukan kerja sama untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA). Sehingga dengan kejadian itu, Khofifah menegaskan, pentingnya kerja sama antar elemen masyarakat

“Utamanya keluarga sebagai madrasah pertama anak dan sekolah dimana anak-anak selalu melakukan pembelajaran disana. Kemudian di lingkungan luar sekolah dan pergaulan,” tuturnya.

Demikian informasi tentang tawuran pelajar di Tegal yang kembali pecah di Jalan Lingkar Desa Curug Kecamatan Pangkah, Kamis 9 Maret 2023 sekitar pukul 15.30 WIB.***

Ikuti Kami di

Respon (1)

  1. pak redaktur nama sekolah tidak usah ditutup tutupi, biar seklah juga ada kepedulian thdp siswanya yg saat itu tdk ada ikut pembelajarn. tgjwab terhadap keselamatan pelajarnya pda saat jam seklah bentuknya seperti apa harus jelas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *