BREBES, radartegal.com – Beberapa hari terakhir, banjir rob terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Brebes. Bahkan, sejumlah rumah di dua desa yang menjadi langganan banjir rob kembali terendam banjir air pasang laut, Selasa 11 Juli 2023.
Informasi yang diterima, sejumlah rumah di wilayah pesisir Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes terendam banjir rob. Banjir rob di wilayah pesisir terjadi sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB namun tidak terlalu signifikan.
Pukul 10.00 WIB air kembali pasang secara signifikan hingga pukul 16.00 WIB. Dengan ketinggian bervariasi 10-40 cm.
Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono kepada wartawan mengungkapkan, ratusan rumah di hampir semua RT di dua desa, yaitu Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan terendam banjir rob. Selain merendam pemukiman, banjir rob juga merendam sejumlah tambak milik warga. Ketinggian banjir rob kali ini mulai dari 10 hingga 40 cm.
“Di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan itu hampir semua rumah terendam banjir rob setinggi 10 sampai 40 cm. Rumah-rumah yang di pinggir jalan tidak terlalu terendam. Banyak tambak juga terendam,” ungkapnya.
Banjir Rob di Wilayah Pesisir Juga Merendam Tambak
Dia menjelaskan, rob kali ini cukup tinggi. Di mana, biasnaya saat banjir rob rumah yang tanahnya tinggi tidak terendam banjir rob. Namun, saat ini hampir semua warga di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan terendam.
Menurutnya, banjir rob yang terjadi kali ini termasuk banjir rob paling parah. Hasil pendataan sementara, banjir rob menggenangi seluruh wilayah di desanya.
“Sekitar 1.000 KK terdampak banjir rob tersebut. Selain menggenangi rumah warga, sekitar 60 persen dari luasan tambak yang ada di desa juga terendam rob. Kalau dihitung 800 hektare dari 1.300 hektare tambak di desa kami terendam” jelasnya.
Dia menambahkan, banjir rob kali ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Bahkan, ketinggian banjir rob di kawasan wisata Pantai Randusanga Indah sudah mencapai satu meter. Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih parah, pihaknya kini telah menyiapkan balai desa untuk tempat pengungsian warga.***