Magelang, radartegalOnline-Situs Gunung Padang terletak 885 mdpl kemudian luas 4000 meter persegi salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit abad ke-15. Pada puncak situs tersebut terdapat 5 teras yang masing-masing susunan menhir dari bantuan andesit. Lalu, seperti apa 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur sebenarnya
Gunung Padang Cianjur Tempat Spiritual dan Punden Berundak
Situs Gunung Padang terletak kawasan Cianjur memang tempat asyik berlibur menyenangkan, Sajian panorama alam mempesona bukan saja sebagai destinasi wisata saja, tetapi juga menjadi alternatif tempat spiritual.
Menurut Juru pelihara atau juru kunci Gunung Padang bernama Nanang menyebut, bahwa bukit terletak area Desa Karyamukti,Kecamatan Campaka salah satu tempat mencari petunjuk. Nanang juga menegaskan bukan tempat pemujaan dan itulah mengapa punden berundak berbentuk 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur.
5 Teras Punden Berundak Situs Gunung Padang Cianjur
Ketika berkunjung ke Situs Gunung Padang daya tarik yang paling indah terletak pada susunan serangkaian batu persegi panjang. Rangkaian batuan tersebut berbentuk bangunan punden, yang sekarang populer dengan nama teras situs megalitikum Gunung Padang Cianjur
Situs Gunung Padang memang indah mempesona sekelilingnya sederet lembah dan perbukitan. Sebelah barat daya terdapat Pasir Empat dan Gunung karuhun kemudian sebelah barat laut Pasir Pogor dan Pasir Gombong.Bagian timur laut terdapat Pasir Malang serta sebelah tenggara Gunung Melati
Miliki 5 Tahapan Spiritual dan 5 Teras
Hal menarik dari 5 Teras Punden Berundak Situs Gunung Padang Cianjur adalah bentuk teras wujud persegi panjang dan berteras 5 atau memiliki 5 tangga dan 5 teras pada situs megalitikum Gunung Padang terlihat dari satu teras ke teras lainnya berjumlah 5 berbeda ketinggiannya.
Teras kelima lebih tinggi dari teras keempat begitu seterusnya sampai teras pertama yang paling rendah permukaan tanahnya. Kelima teras itu pada dasarnya menjadi simbol 5 tahapan spritual dengan uraian sebagai berikut
Teras Kelima Sebagai Singgasana Raja
Ketika memasuki situs Gunung Padang wisatawan yang berhasil naik ke teras paling atas atau ke-lima.. Nanti akan menjumpai bongkahan batuan tersusun menyerupai teras yang terkenal Batu Singgasana Raja atau Batu Pendaringan yang dipercaya singgasana raja. Begitulah 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur sesungguhnya.
BACAJUGA;5 Rekomendasi Wisata Bahari Terbaik di Bali, Bisa Coba Beragam Watersport Juga Loh!
Batuan tersebut sekelilingnya terdapat batu menhir kemudian juga populer level terakhir sebagai tempat perenungan. Dahulu tempat bersemedi Sunan Ambu dan Sunan Rama dan siapapun boleh masuk ke area dengan catatan melepas alas kaki mengingat lokasi tersebut tempat spiritual penganut kepercayaan.
Teras Keempat
Setelah mencapai teras kelima turun ke teras keempat dengan pembatas berupa undakan kontur tanah Kemudian terdapat batu tegak berdiri menyerupai pintu gerbang ke teras lainnya dan akan menemukan ruang kotak berada bagian timur situs.Lokasi itu bagian teras situs megalitikum Gunung Padang Cianjur.
Bagian teras keempat akan pula menjumpai bongkahan batuan oleh para penjaga situs menyebutnya sebagai Batu Gendong atau Batu Kanuragaan. Ada mitos bahwa barang siapa mampu mengangkat batu permohonan akan terkabul, tetapi pada dasarnya sebagai batu penguji.
Teras Ketiga
Dari teras keempat lalu turun ke teras ketiga yang tepatnya berada sebelah timur yang serupa teras keempat sekelilingnya menhir setiap sisinya. Pada teras ketiga ada batu ukiran Kujang berasal ku dan ujang berarti kamu pegang,senjata khas Sunda
Bukan batu Kujang saja akan menjumpai Batu Tapak Maung yang berarti manusia unggul. Pada Batu Tapak Maung kalau memperhatikan seksama menemukan 9 cekungan. Kesembilan cekungan yang diperkirakan bekas tapak tangan, tumit kaki, dudukan dan tongkat.
Jika menghubungkan manusia unggul dengan 9 cekungan bisa berarti Wali Songo, penyebar agama Islam di Indonesia. Inilah salah satu 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur penting ketahui
Batu Tapak Maung Bekas Jurus Prabu Siliwangi
Masyarakat sekitar masih percaya situs Gunung Padang Cianjur berbentuk punden berundak. Adalah tempat pertapaan Prabu Siliwangi,raja Padjajaran sebelum menghilang bersama kerajaannya.
Dulu situs ini tempat singgah dan semedi Prabu Siliwangi,raja Padjajaran saat berkuasa. Bukti bahwa raja Padjajaran pernah singgah ke teras ketiga situs Gunung Padang .Terlihat dari batu Tapak Maung terdapat ukiran telapak kaki macan dewasa.
Kemudian dekat batu tertulis Batu Tapak Maung yang berarti telapak kaki harimau. Ukiran telapak kaki macan dewasa yang membekas pada batu Tapak Maung yang terletak pada teras ketiga masih membekas sampai sekarang.
Teras Kedua
Saat menuruni teras kedua dari 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur akan menemukan menhir dalam jumlah banyak.Namun, tidak terlihat bentuk ruang kotak sebagaimana teras 3, 4 dan 5 kemudian menariknya pada teras kedua terdapat guratan menyerupai kujang.
Menurut arkelog UI dan peneliti Ali Akbar guratan pada menhir terjadi murni bagian dari proses alam dan bukan karya tangan manusia. Batu duduk menghadap ke utara memiliki sandaran berupa batu yang tampak berubah tidak seperti biasanya.
Perubahan terjadi terlihat lebih condong ke belakang yang kemungkinan lain dampak pohon yang ditebang, terletak sekitar tempat duduk sehingga mengubah posisi sandaran. Masih banyak lagi hal yang unik dari teras kedua dari 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur bisa menyaksikan langsung ke lokasi wisata.
Teras Pertama
Pada teras terakhir pada 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur yakni teras pertama yang terkenal dengan teras penyambutan. Atau dengan kata lain bahwa teras pertama menjadi tempat penyambutan bagi pengunjung setelah susah payah menaiki anak tangga berjumlah 370.
Teras pertama wisatawan menjumpai sebuah gundukan berlokasi sebelah timur yang disebut Batu Gong atau Batu Gamelan. Penamaan batu gamelan karena mengeluarkan bunyi bila pukul menggunakan batu ukuran sekepal
Bukit Masjid dan Batu Musik
Masih teras pertama wisatawan menjumpai bukit masjid atau bukit sujud yang berarti tempat bersujud. Pada teras pertama ada beberapa menhir yang unik selain bukit masjid salah satunya dua batu musik.
Lokasi kedua batu musik berbeda, yang satu terletak sebelah barat bernama Batu Bonang. Sementara Batu Kecapi berada sebelah timur kemudian konon dapat menimbulkan alunan suara merdu bila ketuk.
Relief Seperti Tulisan 4 Jari dan Membentuk Lafadz Allah
Keindahan 5 teras situs Gunung Padang Cianjur menawan terlihat dari ukiran relief seperti tulisan 4 jari membentuk satu tulisan Arab lafadz Allah. Kemudian makna Batu Bonang berarti tidur masih mengingat Tuhan,
Sedangkan Batu Kecapi artinya singkatan Kaca dan Pi atau cermin diri, yang konon mempunyai 20 senar tak kasat mata. Kemungkinan 20 senar tak kasat mata tersebut menyimbolkan mengenai sifat-sifat Tuhan yang ada pada diri manusia
Tangga Setiap Teras Terbuat Susunan Batu
5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur terpisahkan oleh anak tangga terbuat susunan batu sedemikian rupa. Dari teras pertama,teras kedua, teras ketiga, teras keempat dan teras kelima terhubung oleh rangkaian anak tangga berasal dari batu.
Hal unik ketika menuju teras pertama ke teras kedua akan ada gundukan menhir.Dari gundukan menhir itu membuat wisatawan yang naik ke teras kedua harus berbelok dan tidak menginjak gunungan tersebut. Demikian tadi ulasan singkat mengenai 5 teras punden berundak situs Gunung Padang Cianjur yang terdiri dari 5 tahapan yang setiap teras terhubung susunan batu.***